Hari Anti-Korupsi Internasional 2023: Upaya Alliance for Integrity memajukan integritas bisnis di seluruh dunia

Dalam rangka Hari Anti Korupsi Internasional ke-20, serangkaian pertemuan menyoroti peran sektor swasta dalam menegakkan integritas, terutama dalam konteks rentan. Jaringan Alliance for Integrity menyelenggarakan dan mendukung beberapa acara untuk menekankan pentingnya tindakan kolektif untuk melawan korupsi dalam sistem ekonomi.

Untuk pertama kalinya, sebuah Forum Sektor Swasta diadakan pada Konferensi Negara-Negara Pihak (COSP) yang diadakan dua kali setahun, yang merupakan badan pembuat kebijakan utama Konvensi PBB untuk melawan Korupsi. Salah satu sesi yang diselenggarakan oleh Alliance for Integrity bersama beberapa mitra, di antaranya United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) dan United Nations Global Compact, di Atlanta pada tanggal 12 Desember 2023, berfokus pada pentingnya kepatuhan sektor swasta dalam meningkatkan integritas rantai pasok. Diskusi dimulai dengan paparan dari perusahaan multinasional, asosiasi bisnis, dan usaha kecil dan menengah (UKM), yang menekankan strategi mereka untuk menegakkan integritas di dalam dan di luar batas-batas organisasi mereka. Mereka menyoroti pentingnya memperluas praktik integritas ke asosiasi pihak ketiga sebagai bagian dari kerangka manajemen risiko yang mereka miliki. Para pembicara yang hadir antara lain Michael Ortwein, Chief Compliance Officer di General Motors, Iliana Nuñez, Director of Operations di RIPIPSA, Dr. Jan Sprafke, Chief Compliance and Integrity Officer di Ericsson, dan Lola Adekanye, Program Director untuk Afrika di CIPE.

Untuk ketiga kalinya, pada tanggal 8 Desember, Alliance for Integrity menyelenggarakan acara gabungan bersama dengan Deutsches Institut für Compliance (DICO), UN Global Compact Network Jerman, dan Transparency International Jerman. Topik tahun ini adalah “Compliance in a Fragile Context/Kepatuhan dalam Konteks yang Rentan”. Panel tersebut, yang terdiri dari para pakar kepatuhan internasional, membahas strategi inovatif yang dirancang untuk menanamkan integritas dalam UKM, menekankan solusi kepatuhan yang dapat disesuaikan dan prinsip-prinsip inklusif. Para pembicara yang hadir antara lain Alexandra Herzog (Chairwoman, Transparency International Jerman), Catalina Gomez Garcia (Profesional Senior Sostenibilidad e Inversión Social, Frontera Energy Kolombia), Markus Bamberger (Chief Compliance Officer, Robert Bosch GmbH), Daria Ruban Daria R. (Coordinator of the Anti-Corruption Collective Action Programme, UNGCN Ukraina), Kaunain Rahman (Business Integrity Specialist, Transparency International), Rainer Markfort (Board Member, Deutsches Institut für Compliance, DICO), Marcel Engel (Executive Director, UNGCD), Christoph Kowalewski (Member, Transparency International Germany & Board Member, UNGCD), dan Carolina Echevarria (Head of the Global Secretariat, Alliance for Integrity).

Kegiatan dilanjutkan dengan peringatan 20 tahun United Nations Convention Against Corruption (UNCAC) yang diperingati pada tanggal 5 dan 6 Desember di Merida, Meksiko. Acara ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan dan aktor paling relevan dalam pemberantasan korupsi di tingkat global. Dialog selama dua hari konferensi ini berfokus pada pentingnya penerapan United Nations Convention Against Corruption (UNCAC) di Meksiko dan dunia. Alliance for Integrity dan GIZ memainkan peran yang sangat relevan dalam diskusi panel di mana aktor negara dan non-negara berbagi strategi dan proyek mereka yang telah berkontribusi terhadap implementasi Konvensi secara global. Angel Olague, Focal Point Alliance for Integrity di Meksiko dan Julia Unger, Coordinator of the Governance Cluster GIZ Meksiko mewakili Alliance for Integrity dan GIZ dalam acara tersebut.

Begitu juga di Amerika Latin, kali ini di Peru, anggota Alliance for Integrity berpartisipasi dalam Integrity Week 2023/Pekan Integritas 2023 yang diselenggarakan oleh Secretariat of Public Integrity (Secretaría de Integridad Pública, SIP) dengan dukungan GIZ SouthernCone, yang berlangsung pada tanggal 6 Desember yang diadakan secara daring di Universidad del Pacífico. Lima belas perusahaan menghadiri tiga diskusi panel yang membahas praktik integritas yang baik dan berperspektif gender, dengan fokus pada perubahan budaya dan pencegahan korupsi.

Pada tanggal 30 November, proyek kerja sama trilateral antara Jerman, Kolombia dan Meksiko untuk penghormatan hak asasi manusia mengadakan acara "From integrity to human rights due diligence in supply chains/Dari integritas hingga uji tuntas hak asasi manusia dalam rantai pasok" di Bogota, Kolombia. Dalam dialog multi-aktor, yang diselenggarakan bekerja sama dengan AHK Kolombia Alliance for Integrity dan dukungan Novartis, perwakilan Siemens S.A.S, Novartis, ANDI, Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata, Cueros Velez, dan UNODC, berbagi praktik baik dalam bidang anti-korupsi serta tantangan dan peluang yang dihadapi perusahaan Kolombia terkait penerapan undang-undang internasional seperti Undang-Undang Uji Tuntas Rantai Pasok Jerman (Lieferkettensorgfaltspflichtengesetz, LkSG) dan Petunjuk Uji Tuntas Keberlanjutan Perusahaan (CSDDD).

Marco Perez dan Angel Olague dari Alliance for Integrity di Meksiko berpartisipasi dalam pertemuan kedua mengenai partisipasi masyarakat dan dunia usaha melawan korupsi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Administrasi Publik Meksiko pada tanggal 28 dan 29 November di Mexico City. Pada tanggal 29, Marco Perez memberikan presentasi utama pada publikasi "Guide to ensure a gender perspective in a business integrity program/Panduan untuk memastikan perspektif gender dalam program integritas bisnis" dan Angel Olague berpartisipasi dalam sesi komentar pada "Business Integrity Policy Model/Model Kebijakan Integritas Bisnis" yang baru-baru ini diterbitkan untuk Republik Meksiko.

Hari Anti-Korupsi Internasional ke-20 menjadi saksi keterlibatan signifikan yang difasilitasi oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Alliance for Integrity. Keterlibatan mereka dalam berbagai forum, mulai dari diskusi yang dipimpin oleh PBB hingga acara lokal, menyoroti peran penting perusahaan swasta dalam mengatasi korupsi. Perspektif multinasional dan strategi kepatuhan inovatif yang dibagikan selama pertemuan ini menggarisbawahi ajakan global untuk melakukan tindakan terpadu dalam mempromosikan praktik bisnis yang etis di berbagai sektor dan skala bisnis.