“Karena ada perbedaan gender dalam dampak negatif korupsi, penting untuk selalu memasukkan perspektif gender dalam upaya bisnis berintegritas. Tidak perlu menjadi seorang ahli, cara yang baik untuk memulai adalah mengenalinya." - Marco Pérez, Koordinator Gender Alliance for Integrity
Pada halaman topik ini kami menyediakan publikasi yang relevan, kegiatan, contoh praktik terbaik dan pernyataan dari mitra dan pendukung kami tentang hubungan antara gender dan korupsi.
Halaman topik akan terus diperbarui dengan konten dan materi baru. Kami mengundang Anda untuk bergabung dengan upaya kami dan untuk secara aktif berkontribusi pada bidang yang setara dengan peluang yang sama bagi semua.
Hubungan antara gender dan korupsi semakin mendapatkan sorotan baik oleh akademisi maupun komunitas internasional. Sebagai contoh, topik ini menjadi bagian dari komitmen G20 yang ditetapkan pada 2018. Meski demikian, tidak semua orang menyadari hubungan antara kedua konsep tersebut. Alasannya seringkali adalah kurangnya pemahaman. Dengan demikian, langkah pertama dalam menangani masalah ini adalah dengan menganalisa dan memahaminya secara lebih menyeluruh.
Bahkan saat dilihat sebagai bagian yang berbeda, kedua konsep ini sangatlah rumit. Bergantung pada konteks, latar belakang budaya, kerangka hukum, dan ideologi, istilah-istilah tersebut didefinisikan secara berbeda. Oleh karena itu kita perlu menanggapi masalah ini dengan pendekatan yang menyeluruh dan selaras. Sangat penting untuk tidak hanya mengatasi masalah dengan mempertimbangkan aspek teknis dan etimologis, tetapi yang terpenting adalah mengatasi faktor utama dalam hubungan ini: yaitu hubungan kekuasaan yang mendasarinya.
Bersama dengan para mitra dan pendukung, kami mengelaborasi strategi konkret untuk mengkombinasikan tindakan spesifik gender dengan upaya anti-korupsi. Ini termasuk, diantaranya, mengadaptasi istrumen yang digunakan bagi kedua area ini, (mis, system kepatuhan) dan memastikan bahwa perspektif gender dipertimbangkan selama program kepatuhan (mis, membangun kode etik dengan perspekti gender).
Dengan kata lain, kami telah mendasarkan kedua konsep dalam situasi praktis untuk mengurangi karakter abstrak mereka. Menurut pendapat kami, penting untuk tidak hanya berbicara tentang "gender dan bisnis" atau "gender dan korupsi", tetapi "gender dan bisnis berintegritas" dan konsekuensinya tentang manfaat menerapankan strategi internal yang membuat perusahaan lebih efisien dan inklusif.
Karena itu, kami sebagai inisiatif "menerapkan apa yang diajarkan". Alliance for Integrity mempromosikan perspektif gender dalam semua kegiatannya untuk memastikan bahwa semua suara, perempuan dan laki-laki, didengar secara setara. Kami mengundang Anda untuk bergabung dengan upaya kami dan untuk secara aktif berkontribusi pada bidang yang setara dengan peluang yang sama bagi semua, terutama bagi kelompok rentan.
Lihat pernyataan dari mitra dan pendukung kami yang menggarisbawahi pentingnya memasukkan perspektif gender dalam upaya anti-korupsi dan kepatuhan.
“Tindakan kolektif diperlukan untuk keberhasilan setiap program antikorupsi. Gender adalah aspek kritis dari tindakan kolektif; oleh karena itu, perspektif gender sangat penting untuk semua upaya anti korupsi."
“Memberdayakan UKM yang dipimpin perempuan adalah jantung dari pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Pebisnis wanita yang diberdayakan akan menerangi masyarakatnya.”
“Menambahkan perspektif gender dapat secara signifikan meningkatkan pemahaman kita tentang dinamika perilaku yang mendorong korupsi dan antikorupsi; oleh karena itu, memberikan pendekatan saat ini dengan dimensi yang sangat dibutuhkan dan juga efektivitas.“
“Dalam mendukung pemberantasan korupsi butuh lebih dari sekedar gerakan, terutama di sektor publik dimana masih marak terjadi kasus korupsi. Untuk menanamkan nilai-nilai anti-korupsi bisa dimulai dari lingkungan yang terkecil seperti dengan motivasi diri sendiri untuk memulai nol toleransi terhadap korupsi, lalu di lingkungan keluarga kemudian dalam perusahaan atau usaha sendiri. Pemberantasan korupsi harus dilakukan secara bersama-sama tidak peduli apapun gender Anda baik laki-laki maupun perempuan."
“Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab, komitmen terhadap integritas dan pelaksanaan hak asasi manusia menjadi lebih penting dalam situasi pandemi ini. Pada saat yang sama, kesetaraan gender memainkan peran penting dalam memastikan keberlanjutan.”
"Sebagai wanita pemilik bisnis, kita harus tegas, tunjukkan kepercayaan diri, dan katakan tidak pada permintaan tidak resmi."
“Salah satu bentuk korupsi yang paling umum dan teredam yang ada di seluruh dunia adalah sextortion, di mana seks digunakan sebagai mata uang suap. Untuk mengakui adanya hal ini dan bekerja melawannya, merupakan kebutuhan saat ini."
"Peran penting seorang perempuan dalam segala kegiatan sangat berpengaruh terhadap perkembangan lingkungan dan ekonomi, untuk itu, peran aktif perempuan sangat penting dalam memerangi korupsi baik dalam lingkup usahanya maupun dalam bidang lingkungan, hal ini bertujuan agar terciptanya peningkatkan perekonomian yang baik dan berintegritas."
“Peran serta perempuan dari semua profesi dan usaha yang berperan aktif dalam upaya memerangi korupsi merupakan suatu bentuk dukungan terhadap pembangunan ekonomi yang sehat dan dunia usaha yang berintegritas.”
“Peran perempuan dalam upaya anti korupsi dapat dilakukan bahkan dari ruang lingkup yang paling kecil seperti keluarga, misalnya dengan menanamkan nilai-nilai kejujuran dan kebaikan pada anak. Hal ini akan membantu mengembangkan dan membentuk budaya anti-korupsi di Indonesia.”
“Meskipun korupsi mempengaruhi semua orang, namun korupsi lebih banyak mempengaruhi orang-orang yang berada dalam situasi rentan (penduduk asli, migran, dll.). Secara historis kita telah menyaksikan berbagai bentuk kekerasan dengan sasaran perempuan dan ketidaksetaraan yang ditimbulkannya. Masihkah ada keraguan bahwa kita harus mengatasi kedua masalah itu?"
“Korupsi merupakan akar penyebab berbagai bentuk diskriminasi, ketidakadilan, ketaksetaraan dan kemiskinan. Perspektif gender membuatnya lebih mudah untuk mengidentifikasi populasi yang paling rentan sambil melakukan upaya yang lebih efisien dalam memerangi momok ini."
"Perspektif gender dalam upaya anti-korupsi sangat penting untuk menghasilkan perubahan yang berarti dalam masyarakat, perusahaan, dan pemerintah menuju lingkungan yang inklusif dan adil bagi perempuan."
“Inklusi bukan lagi hanya kewajiban moral; namun suatu strategi komersial dan keuangan untuk meningkatkan profitabilitas bisnis."
"Dalam konteks sosial, politik atau budaya di mana perempuan diberikan lebih sedikit kekuasaan daripada laki-laki, maka mereka mungkin menghadapi lebih banyak kejadian korup dan tanggapan mereka terhadap pengalaman-pengalaman ini mungkin jauh lebih terbatas. Oleh karena itu mempromosikan partisipasi dan pemberdayaan perempuan sangat penting untuk mengurangi kerentanan mereka terhadap korupsi."
“Pemberantasan korupsi harus menjadi tujuan bersama, namun peran perempuan sebagai agen perubahan menjadi sangat relevan dalam mencapai Tindakan yang konkret.”
"Saat ini, lebih dari sebelumnya, perempuan dibutuhkan sebagai pemimpin yang utama dalam keluarga dan pemimpin sosial untuk mencapai perubahan dalam integritas warga negara."
"Meskipun kejahatan korupsi tidak berdasarkan gender, namun konsekuensi bagi para korbannya tidak demikian, menangani pencegahan dan perbaikan dari perspektif gender memungkinkan kita untuk merancang dan menerapkan tindakan-tindakan inklusif."
"Korupsi memiliki dampak yang tidak setara terhadap perempuan, memengaruhi terutama yang paling lemah.”
“Bisnis berintegritas merupakan hasil paling dekat dari integritas umat manusia yang menjunjungnya, baik itu pria maupun wanita.”
"Korupsi menciptakan kesenjangan ketimpangan. Kita harus berjuang untuk memberantas korupsi dengan kekuatan yang sama seperti saat kita berjuang untuk pengakuan hak-hak kita, sehingga kita semua benar-benar memiliki peluang yang sama."
“Saling mendukung satu sama lain di antara perempuan diperlukan untuk bertahan di dunia bisnis yang kompetitif dan penuh tuntutan, terutama dalam hal yang terkait dengan korupsi.”
“Korupsi memengaruhi perempuan secara berbeda. Menerima kenyataan ini dan memoertimbangkannya saat mengusulkan solusi merupakan suatu keharusan. Tanpa perspektif gender, ruang lingkup upaya anti korupsi akan terbatas dan tidak efektif."
"Meskipun dampak destruktif dari korupsi memengaruhi kita semua dalam beberapa hal, namun menunjukkan bahwa dampak yang lebih parah mengenai kelompok yang lebih rentan seperti perempuan dan anak perempuan berkontribusi untuk mencari solusi yang efektif."
“Korupsi mempengaruhi laki-laki dan perempuan dengan cara yang tidak setara (walaupun masih belum ada bukti bahwa salah satu gender cenderung tidak terlibat dalam praktik korupsi), sehingga pemberantasan korupsi harus mempertimbangkan perbedaan sikap masyarakat terhadap tindakan korupsi. Analisis dan pemahaman dari perspektif yang berbeda ini sangat penting: peran kita sebagai perempuan di ruang publik dan pribadi telah berubah dan menjadi semakin penting, jadi memutuskan paradigma tradisional dalam memerangi korupsi sangat penting jika kita ingin mencapai hasil yang lebih baik.”
"Berbagai investigasi di dunia telah menunjukkan korelasi antara perilaku etis dan gender seseorang yang dimasukkan dalam budaya tertentu. Bukti empiris menunjukkan perilaku yang lebih jujur pada wanita dalam hal-hal terkait masalah korupsi. Saya menganggap bahwa itu konsep tersebut harus dipelajari bersama dan mendalam untuk memahami alasan obyektif dan untuk dapat merancang strategi intervensi yang efektif, dan membangun masyarakat yang lebih baik."
"Kita harus terus mendorong ruang kesetaraan gender yang memungkinkan kita untuk mengartikulasikan perjuangan melawan korupsi dengan lebih baik sebagai hasil dari upaya yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan."
“Pemberdayaan perempuan bukan hanya tantangan, namun juga merupakan kebutuhan untuk menyeimbangkan kekuatan dalam suatu organisasi.”
"Jika tujuan kita adalah membangun masyarakat yang egaliter, maka penting bagi perempuan untuk mendapatkan sumber daya dan dukungan dan memastikan bahwa orang lain memberi kita suara untuk mengatakan tidak terhadap korupsi."
"Perspektif gender harus dimasukkan karena dalam investigasi, wawancara, dan kisah yang diceritakan oleh para perempuan, telah terbukti bahwa korupsi memberikan dampak yang berbeda bagi mereka dan dari sana lah kita harus mengatasinya."
“Integrasi perspektif gender dalam upaya antikorupsi tidak hanya diperlukan, tetapi penting dan tidak dapat dihindari untuk memerangi korupsi secara efektif. Kami yakin bahwa upaya memerangi korupsi tanpa mempertimbangkan perspektif gender akan memperburuk ketidaksetaraan yang ada, memperlebar kesenjangan gender. , mengurangi kesempatan yang sama dan melanggar hak.Selain itu, kurangnya perspektif gender, akan berdampak pada organisasi dan sosial budaya, hal tersebut akan membatasi kesempatan untuk mengakses posisi manajemen dan proses pengambilan keputusan. Aspek-aspek ini merupakan elemen kunci sebagai bagian dari keragaman dan kebijakan inklusi yang diperlukan untuk memastikan integritas, etika, dan kepatuhan."
"Korupsi melanggar hak asasi manusia dan berkontribusi pada pelanggaran hak asasi manusia. Korupsi secara tidak proporsional merugikan sektor populasi yang paling rentan dan terpinggirkan, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Kurangnya akses perempuan dan anak perempuan terhadap hak-hak dasar ekonomi dan sosial, seperti hak atas kesehatan, pendidikan dan standar hidup yang layak, serta ketidaksetaraan di banyak bidang kehidupan sosial mengakibatkan perempuan lebih rentan terhadap korupsi jika dibandingnkan dengan dampak yang dialami laki-laki. Oleh karena itu, terdapat implikasi yang jelas dari hubungan atara gender dan korupsi. Agar dapat berhasil, maka kebijakan, program, standar, dan undang-undang antikorupsi perlu mengenali dampak korupsi berdasarkan gender dan mengenali juga menangani bentuk-bentuk korupsi yang mempengaruhi perempuan secara tidak proporsional dan melemahkan hak-hak mereka atas hak asasi manusia, termasuk hak pada kesetaraan dan non-diskriminasi dan juga hak partisipasi. Demikian pula, kebijakan, inisiatif, undang-undang, dan tindakan nyata lainnya yang akan diambil untuk membendung gelombang pemberantasan korupsi harus mempertimbangkan peran yang harus dimainkan oleh perempuan dan anak perempuan dan dengan demikian, dapat merumuskan kebijakan yang akan membawa hasil dan dampak yang konkret. Oleh karena itu, penting untuk mengarusutamakan masalah gender di semua bidang kebijakan, program dan keputusan antikorupsi serta sistem perdagangan internasional.”
“Gender mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan kita dan termasuk juga korupsi. Klientelisme dan jaringan yang hanya mengutamakan satu jenis gender secara efektif mengecualikan dan membatasi akses dan dengan demikian memiliki efek yang merusak dan tidak proporsional pada kelompok rentan dan perempuan. Kita tidak dapat meninggalkan bagian penting dari teka-teki korupsi dan oleh karena itu upaya anti-korupsi kita harus berusaha untuk tanggap terhadap gender. Inilah mengapa kami di UNODC semakin memprioritaskan pekerjaan untuk mengeksplorasi dimensi gender dari korupsi dan bertekad untuk memanfaatkan elemen gender dengan mendorong dan mengupayakan perjuangan yang lebih inklusif melawan korupsi.”
„Korupsi memengaruhi wanita secara berbeda dibandingkan laki-laki. Sextortion – ketika seks dijadikan mata uang suang – merupakan salah satu bentuk korupsi yang paling sunyi dan sangat membutuhkan peraturan, penegakkan hukum, dan mekanisme pelaporan yang sensitif gender.“
Dalam beberapa bulan terakhir, Alliance for Integrity telah menyelenggarakan berbagai seminar online dan format web yang membahas masalah-masalah relevan yang berfokus pada gender dan korupsi. Ringkasan dari hal-hal terpenting dapat diunduh sebagai file PDF.
Alliance for Integrity menerapkan kata-katanya. Temukan di sini kegiatan khusus kami terkait gender yang mempromosikan kewirausahaan perempuan dan mendukung pelaku usaha perempuan di seluruh dunia dalam meningkatkan kepatuhan mereka.