Gender dan korupsi

“Karena ada perbedaan gender dalam dampak negatif korupsi, penting untuk selalu memasukkan perspektif gender dalam upaya bisnis berintegritas. Tidak perlu menjadi seorang ahli, cara yang baik untuk memulai adalah mengenalinya." - Marco Pérez, Koordinator Gender Alliance for Integrity

Pada halaman topik ini kami menyediakan publikasi yang relevan, kegiatan, contoh praktik terbaik dan pernyataan dari mitra dan pendukung kami tentang hubungan antara gender dan korupsi.

Halaman topik akan terus diperbarui dengan konten dan materi baru. Kami mengundang Anda untuk bergabung dengan upaya kami dan untuk secara aktif berkontribusi pada bidang yang setara dengan peluang yang sama bagi semua.

Pernyataan kami
Pernyataan Mitra & Pendukung kami
Artikel & Publikasi
Pembelajaran
Kegiatan Kami

Hubungan antara gender dan korupsi semakin mendapatkan sorotan baik oleh akademisi maupun komunitas internasional. Sebagai contoh, topik ini menjadi bagian dari komitmen G20 yang ditetapkan pada 2018. Meski demikian, tidak semua orang menyadari hubungan antara kedua konsep tersebut. Alasannya seringkali adalah kurangnya pemahaman. Dengan demikian, langkah pertama dalam menangani masalah ini adalah dengan menganalisa dan memahaminya secara lebih menyeluruh.

Bahkan saat dilihat sebagai bagian yang berbeda, kedua konsep ini sangatlah rumit. Bergantung pada konteks, latar belakang budaya, kerangka hukum, dan ideologi, istilah-istilah tersebut didefinisikan secara berbeda. Oleh karena itu kita perlu menanggapi masalah ini dengan pendekatan yang menyeluruh dan selaras. Sangat penting untuk tidak hanya mengatasi masalah dengan mempertimbangkan aspek teknis dan etimologis, tetapi yang terpenting adalah mengatasi faktor utama dalam hubungan ini: yaitu hubungan kekuasaan yang mendasarinya.

Bersama dengan para mitra dan pendukung, kami mengelaborasi strategi konkret untuk mengkombinasikan tindakan spesifik gender dengan upaya anti-korupsi. Ini termasuk, diantaranya, mengadaptasi istrumen yang digunakan bagi kedua area ini, (mis, system kepatuhan) dan memastikan bahwa perspektif gender dipertimbangkan selama program kepatuhan (mis, membangun kode etik dengan perspekti gender).

Dengan kata lain, kami telah mendasarkan kedua konsep dalam situasi praktis untuk mengurangi karakter abstrak mereka. Menurut pendapat kami, penting untuk tidak hanya berbicara tentang "gender dan bisnis" atau "gender dan korupsi", tetapi "gender dan bisnis berintegritas" dan konsekuensinya tentang manfaat menerapankan strategi internal yang membuat perusahaan lebih efisien dan inklusif.

Karena itu, kami sebagai inisiatif "menerapkan apa yang diajarkan". Alliance for Integrity mempromosikan perspektif gender dalam semua kegiatannya untuk memastikan bahwa semua suara, perempuan dan laki-laki, didengar secara setara. Kami mengundang Anda untuk bergabung dengan upaya kami dan untuk secara aktif berkontribusi pada bidang yang setara dengan peluang yang sama bagi semua, terutama bagi kelompok rentan.


Lihat pernyataan dari mitra dan pendukung kami yang menggarisbawahi pentingnya memasukkan perspektif gender dalam upaya anti-korupsi dan kepatuhan.

Afrika
Asia
Amerika Latin
Europa
Global

Linda Ofori-Kwafo - Prakarsa Integritas Ghana

Direktur Eksekutif, Prakarsa Integritas Ghana

Linda Ofori-Kwafo


“Tindakan kolektif diperlukan untuk keberhasilan setiap program antikorupsi. Gender adalah aspek kritis dari tindakan kolektif; oleh karena itu, perspektif gender sangat penting untuk semua upaya anti korupsi."

 

Kosi Antwiwaa Yankey - Dewan Nasional untuk Industri Kecil, Ghana

Direktur Eksekutif, Dewan Nasional untuk Industri Kecil

Kosi Antwiwaa Yankey



“Memberdayakan UKM yang dipimpin perempuan adalah jantung dari pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Pebisnis wanita yang diberdayakan akan menerangi masyarakatnya.”

 

Jeffrey Cheung - Indonesia-HongKong Business Association

Wakil Direktur, Indonesia-HongKong Business Association

Shabnam Siddiqui



“Menambahkan perspektif gender dapat secara signifikan meningkatkan pemahaman kita tentang dinamika perilaku yang mendorong korupsi dan antikorupsi; oleh karena itu, memberikan pendekatan saat ini dengan dimensi yang sangat dibutuhkan dan juga efektivitas.“

 

R. Devi Damayanthi - Double-D Fashion Clothing & Apparel, Indonesia

Pemilik Double-D Fashion Clothing & Apparel dan Anggota WIN

R. Devi Damayanthi


“Dalam mendukung pemberantasan korupsi butuh lebih dari sekedar gerakan, terutama di sektor publik dimana masih marak terjadi kasus korupsi. Untuk menanamkan nilai-nilai anti-korupsi bisa dimulai dari lingkungan yang terkecil seperti dengan motivasi diri sendiri untuk memulai nol toleransi terhadap korupsi, lalu di lingkungan keluarga kemudian dalam perusahaan atau usaha sendiri. Pemberantasan korupsi harus dilakukan secara bersama-sama tidak peduli apapun gender Anda baik laki-laki maupun perempuan."

 

Tini Gustini - Kalapa Indung, Indonesia

Pemilik Kalapa Indung: Makanan Tradisional Indonesia, Pendamping Lapangan PEKKA Kota Bandung, dan Anggota WIN

Tini Gustini


“Dalam upaya pemberantasan korupsi, pengusaha perempuan memiliki peran yang sangat penting. Perempuan memiliki kekuatan untuk membangun usaha, dan dalam kapasitasnya tersebut dapat menjadi contoh baik gerakan anti-korupsi, seperti misalnya dengan mengurus legalitas usaha dengan jalur formal tanpa uang pelicin atau mengatakan tidak pada kolusi di lingkungan kerja. Tindakan ini akan menciptakan perekonomian negara yang sehat.”

 

Y.W. Junardy - Global Compact Network Indonesia (IGCN)

Presiden Global Compact Network Indonesia (IGCN)

Shabnam Siddiqui



“Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab, komitmen terhadap integritas dan pelaksanaan hak asasi manusia menjadi lebih penting dalam situasi pandemi ini. Pada saat yang sama, kesetaraan gender memainkan peran penting dalam memastikan keberlanjutan.”

 

Neneng Lela - Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia

Anggota Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia

Neneng Lela





"Sebagai wanita pemilik bisnis, kita harus tegas, tunjukkan kepercayaan diri, dan katakan tidak pada permintaan tidak resmi."

 

Shabnam Siddiqui - Jaringan Global Compact PBB

Direktur Jaringan Global Compact PBB

Shabnam Siddiqui



“Salah satu bentuk korupsi yang paling umum dan teredam yang ada di seluruh dunia adalah sextortion, di mana seks digunakan sebagai mata uang suap. Untuk mengakui adanya hal ini dan bekerja melawannya, merupakan kebutuhan saat ini."

 

Santhy Sri Yunita - IWAPI DPC Kota Bandung, Indonesia

Pemilik CV. Gemilang Sukses Lestari, Ketua VI Bidang Ekonomi Kreatif IWAPI DPC Kota Bandung, dan Anggota WIN

Santhy Sri Yunita



"Peran penting seorang perempuan dalam segala kegiatan sangat berpengaruh terhadap perkembangan lingkungan dan ekonomi, untuk itu, peran aktif perempuan sangat penting dalam memerangi korupsi baik dalam lingkup usahanya maupun dalam bidang lingkungan, hal ini bertujuan agar terciptanya peningkatkan perekonomian yang baik dan berintegritas."

 

Wina Wardina - PPLIPI, Indonesia

Anggota Win dan Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga PPLiPi

Wina Wardina




“Peran serta perempuan dari semua profesi dan usaha yang berperan aktif dalam upaya memerangi korupsi merupakan suatu bentuk dukungan terhadap pembangunan ekonomi yang sehat dan dunia usaha yang berintegritas.”

 

Nia Yuniasari - Komunitas Benua Balantik, Indonesia

Sukarelawan Perempuan, Pengurus Komunitas Benua Balantik, dan Anggota WIN

Nia Yuniasari


“Peran perempuan dalam upaya anti korupsi dapat dilakukan bahkan dari ruang lingkup yang paling kecil seperti keluarga, misalnya dengan menanamkan nilai-nilai kejujuran dan kebaikan pada anak. Hal ini akan membantu mengembangkan dan membentuk budaya anti-korupsi di Indonesia.”

 

Daniela Camargo - Global Compact Kolombia

Koordinator Hak Asasi Manusia dan Antikorupsi Jaringan Global Compact Kolombia

Daniela Camargo


"Tidak meninggalkan siapa pun di belakang adalah premis Perserikatan Bangsa-Bangsa agar kesetaraan gender hadir dalam tindakan yang mempromosikan budaya integritas dalam perusahaan."
 

Ricardo Corona - Laureate Education, Inc., Mexico

Direktur Kepatuhan Regional di Laureate Education, Inc.

Mónica Vargas



“Meskipun korupsi mempengaruhi semua orang, namun korupsi lebih banyak mempengaruhi orang-orang yang berada dalam situasi rentan (penduduk asli, migran, dll.). Secara historis kita telah menyaksikan berbagai bentuk kekerasan dengan sasaran perempuan dan ketidaksetaraan yang ditimbulkannya. Masihkah ada keraguan bahwa kita harus mengatasi kedua masalah itu?"

 

Angela Corso - Enel Américas, Chile

Kepala Staf Audit dan Kepatuhan di Enel Américas - Enel Chile

Mónica Vargas



“Korupsi merupakan akar penyebab berbagai bentuk diskriminasi, ketidakadilan, ketaksetaraan dan kemiskinan. Perspektif gender membuatnya lebih mudah untuk mengidentifikasi populasi yang paling rentan sambil melakukan upaya yang lebih efisien dalam memerangi momok ini."

 

Erika Díaz - Covestro, Mexico

Kepala Hukum, Kekayaan Intelektual & Kepatuhan di Covestro

Erika Díaz



"Perspektif gender dalam upaya anti-korupsi sangat penting untuk menghasilkan perubahan yang berarti dalam masyarakat, perusahaan, dan pemerintah menuju lingkungan yang inklusif dan adil bagi perempuan."

 

Daniela Falfán - Grupo Inditex, Mexico

Penasihat Umum & Pejabat Kepatuhan, Grupo Inditex

Daniela Falfán



“Inklusi bukan lagi hanya kewajiban moral; namun suatu strategi komersial dan keuangan untuk meningkatkan profitabilitas bisnis."

 

Salomé Flores - UNODC, Mexico

Petugas Program Nasional. Penelitian dan Korupsi. UNODC

Salomé Flores



"Dalam konteks sosial, politik atau budaya di mana perempuan diberikan lebih sedikit kekuasaan daripada laki-laki, maka mereka mungkin menghadapi lebih banyak kejadian korup dan tanggapan mereka terhadap pengalaman-pengalaman ini mungkin jauh lebih terbatas. Oleh karena itu mempromosikan partisipasi dan pemberdayaan perempuan sangat penting untuk mengurangi kerentanan mereka terhadap korupsi."

 

Luz Elena Gómez-Haro López - PepsiCo, Mexico

Direktur Kepatuhan & Etika, PepsiCo Mexico

Luz Elena Gómez-Haro López



“Pemberantasan korupsi harus menjadi tujuan bersama, namun peran perempuan sebagai agen perubahan menjadi sangat relevan dalam mencapai Tindakan yang konkret.”


 

Andrea González - Profesor di Tecnológico de Monterrey dan anggota Komite Partisipasi Warga, Sistem Anti Korupsi Negara Guanajuato, Mexico

Profesor di Tecnológico de Monterrey dan anggota Komite Partisipasi Warga, Sistem Anti Korupsi Negara Guanajuato

Andrea González





"Saat ini, lebih dari sebelumnya, perempuan dibutuhkan sebagai pemimpin yang utama dalam keluarga dan pemimpin sosial untuk mencapai perubahan dalam integritas warga negara."

 

Liliana Gutiérrez de Piñeres - Universidad Externado de Colombia

Mitra Pendiri Lemaitre Consultores dan Direktur Akademik dan Penelitian Fakultas Akuntansi Publik di Universidad Externado de Colombia

Liliana Gutiérrez de Piñeres

"Meskipun kejahatan korupsi tidak berdasarkan gender, namun konsekuensi bagi para korbannya tidak demikian, menangani pencegahan dan perbaikan dari perspektif gender memungkinkan kita untuk merancang dan menerapkan tindakan-tindakan inklusif."

 

Patricia Manusovich - Pengacara spesialis Etika dan Kepatuhan, Integritas Publik dan Gender, Argentina

Pengacara spesialis Etika dan Kepatuhan, Integritas Publik dan Gender

Mónica Vargas



"Korupsi memiliki dampak yang tidak setara terhadap perempuan, memengaruhi terutama yang paling lemah.”

 

Maria Barbara Marcen Abascal - Baker McKenzie Mexico

Kepala Petugas Kepatuhan dan Baker mckenzie mexico

Mónica Vargas




“Bisnis berintegritas merupakan hasil paling dekat dari integritas umat manusia yang menjunjungnya, baik itu pria maupun wanita.”

 

Katya Morales - Komite Partisipasi Warga, Sistem Anti Korupsi Negara Guanajuato, Mexico

Anggota Komite Partisipasi Warga, Sistem Anti Korupsi Negara Guanajuato

Katya Morales



"Korupsi menciptakan kesenjangan ketimpangan. Kita harus berjuang untuk memberantas korupsi dengan kekuatan yang sama seperti saat kita berjuang untuk pengakuan hak-hak kita, sehingga kita semua benar-benar memiliki peluang yang sama."

 

Leila Insaurralde Moreno - Kepala Departemen Manajemen Antikorupsi, Paraguay

Kepala Departemen Manajemen Antikorupsi, Direktorat Hukum

Leila Insaurralde Moreno





“Saling mendukung satu sama lain di antara perempuan diperlukan untuk bertahan di dunia bisnis yang kompetitif dan penuh tuntutan, terutama dalam hal yang terkait dengan korupsi.”

 

Leonor Ortiz - Meksiko Melawan Korupsi dan Impunitas

Riset Terapan, Meksiko Melawan Korupsi dan Impunitas

Mónica Vargas



“Korupsi memengaruhi perempuan secara berbeda. Menerima kenyataan ini dan memoertimbangkannya saat mengusulkan solusi merupakan suatu keharusan. Tanpa perspektif gender, ruang lingkup upaya anti korupsi akan terbatas dan tidak efektif."

 

Luz Ayda Otalora - Telefónica Movistar, Colombia

Petugas Kepatuhan di Telefónica Movistar

Luz Ayda Otalora




"Meskipun dampak destruktif dari korupsi memengaruhi kita semua dalam beberapa hal, namun menunjukkan bahwa dampak yang lebih parah mengenai kelompok yang lebih rentan seperti perempuan dan anak perempuan berkontribusi untuk mencari solusi yang efektif."

 

Maria Laura Parcerisa - Profesional Independen, Argentina

Profesional Independen, Etika dan Kepatuhan

Mónica Vargas

“Korupsi mempengaruhi laki-laki dan perempuan dengan cara yang tidak setara (walaupun masih belum ada bukti bahwa salah satu gender cenderung tidak terlibat dalam praktik korupsi), sehingga pemberantasan korupsi harus mempertimbangkan perbedaan sikap masyarakat terhadap tindakan korupsi. Analisis dan pemahaman dari perspektif yang berbeda ini sangat penting: peran kita sebagai perempuan di ruang publik dan pribadi telah berubah dan menjadi semakin penting, jadi memutuskan paradigma tradisional dalam memerangi korupsi sangat penting jika kita ingin mencapai hasil yang lebih baik.”

 

Gustavo Pérez - Grupo Restaurantero Gigante, Mexico

Direktur Tanggung Jawab Sosial dan Keberlanjutan Grupo Restaurantero Gigante

Gustavo Pérez


"Berbagai investigasi di dunia telah menunjukkan korelasi antara perilaku etis dan gender seseorang yang dimasukkan dalam budaya tertentu. Bukti empiris menunjukkan perilaku yang lebih jujur pada wanita dalam hal-hal terkait masalah korupsi. Saya menganggap bahwa itu konsep tersebut harus dipelajari bersama dan mendalam untuk memahami alasan obyektif dan untuk dapat merancang strategi intervensi yang efektif, dan membangun masyarakat yang lebih baik."

 

Elizabeth Romero - Siemens SA, Colombia

Petugas Kepatuhan di Siemens SA

Elizabeth Romero




"Kita harus terus mendorong ruang kesetaraan gender yang memungkinkan kita untuk mengartikulasikan perjuangan melawan korupsi dengan lebih baik sebagai hasil dari upaya yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan."

 

Karen Schmidt Ortuño - ALEATICA Meksiko

Direktur Kepatuhan, ALEATICA Meksiko

Karen Schmidt Ortuño


“Pemberdayaan perempuan bukan hanya tantangan, namun juga merupakan kebutuhan untuk menyeimbangkan kekuatan dalam suatu organisasi.”

 

Mariana Suárez - Siemens Energy, Mexico

Spesialis Kepatuhan Regional di Siemens Energy

Mariana Suárez




"Jika tujuan kita adalah membangun masyarakat yang egaliter, maka penting bagi perempuan untuk mendapatkan sumber daya dan dukungan dan memastikan bahwa orang lain memberi kita suara untuk mengatakan tidak terhadap korupsi."

 

María Marta Talice - FLOR Foundation, Argentina

Program Eksekutif-Pemerintah dengan Perspektif Gender (MeD), FLOR Foundation

María Marta Talice


“Sangat penting untuk memahami mengapa keragaman menambah nilai, apa risiko bias yang tidak disadari, dan bagaimana kita dapat memasukkan perspektif gender untuk memperkuat program integritas perusahaan.”


 

Mónica Vargas - Lemaitre Consultores SAS, Colombia

Konsultan di Lemaitre Consultores SAS

Mónica Vargas

"Perspektif gender harus dimasukkan karena dalam investigasi, wawancara, dan kisah yang diceritakan oleh para perempuan, telah terbukti bahwa korupsi memberikan dampak yang berbeda bagi mereka dan dari sana lah kita harus mengatasinya."

 

Women in Compliance - Women in Compliance, Argentina

Women in Compliance

Mónica Vargas

“Integrasi perspektif gender dalam upaya antikorupsi tidak hanya diperlukan, tetapi penting dan tidak dapat dihindari untuk memerangi korupsi secara efektif. Kami yakin bahwa upaya memerangi korupsi tanpa mempertimbangkan perspektif gender akan memperburuk ketidaksetaraan yang ada, memperlebar kesenjangan gender. , mengurangi kesempatan yang sama dan melanggar hak.Selain itu, kurangnya perspektif gender, akan berdampak pada organisasi dan sosial budaya, hal tersebut akan membatasi kesempatan untuk mengakses posisi manajemen dan proses pengambilan keputusan. Aspek-aspek ini merupakan elemen kunci sebagai bagian dari keragaman dan kebijakan inklusi yang diperlukan untuk memastikan integritas, etika, dan kepatuhan."

 

Marcel Engel - Global Compact Network Jerman

Direktur Eksekutif, Global Compact Network Jerman

Linda Ofori-Kwafo
“Sektor swasta memainkan peran penting dalam memerangi dan mencegah korupsi. Korupsi seringkali berdampak berbeda – kadang juga dampaknya tidak proporsional – pada perempuan dan minoritas. Memasukkan keragaman dan perspektif gender dalam kebijakan antikorupsi dalam bisnis akan membantu menemukan solusi yang lebih inovatif dan efektif.”
 

Olajobi Makinwa - UN Global Compact Network, Ghana

Kepala Hubungan Antar Pemerintah & Afrika, UN Global Compact Network

Olajobi Makinwa

"Korupsi melanggar hak asasi manusia dan berkontribusi pada pelanggaran hak asasi manusia. Korupsi secara tidak proporsional merugikan sektor populasi yang paling rentan dan terpinggirkan, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Kurangnya akses perempuan dan anak perempuan terhadap hak-hak dasar ekonomi dan sosial, seperti hak atas kesehatan, pendidikan dan standar hidup yang layak, serta ketidaksetaraan di banyak bidang kehidupan sosial mengakibatkan perempuan lebih rentan terhadap korupsi jika dibandingnkan dengan dampak yang dialami laki-laki. Oleh karena itu, terdapat implikasi yang jelas dari hubungan atara gender dan korupsi. Agar dapat berhasil, maka kebijakan, program, standar, dan undang-undang antikorupsi perlu mengenali dampak korupsi berdasarkan gender dan mengenali juga menangani bentuk-bentuk korupsi yang mempengaruhi perempuan secara tidak proporsional dan melemahkan hak-hak mereka atas hak asasi manusia, termasuk hak pada kesetaraan dan non-diskriminasi dan juga hak partisipasi. Demikian pula, kebijakan, inisiatif, undang-undang, dan tindakan nyata lainnya yang akan diambil untuk membendung gelombang pemberantasan korupsi harus mempertimbangkan peran yang harus dimainkan oleh perempuan dan anak perempuan dan dengan demikian, dapat merumuskan kebijakan yang akan membawa hasil dan dampak yang konkret. Oleh karena itu, penting untuk mengarusutamakan masalah gender di semua bidang kebijakan, program dan keputusan antikorupsi serta sistem perdagangan internasional.”

 

Julia Pilgrim - Cabang Korupsi dan Kejahatan Ekonomi di UNODC

Petugas Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana, Cabang Korupsi dan Kejahatan Ekonomi di UNODC

Linda Ofori-Kwafo

“Gender mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan kita dan termasuk juga korupsi. Klientelisme dan jaringan yang hanya mengutamakan satu jenis gender secara efektif mengecualikan dan membatasi akses dan dengan demikian memiliki efek yang merusak dan tidak proporsional pada kelompok rentan dan perempuan. Kita tidak dapat meninggalkan bagian penting dari teka-teki korupsi dan oleh karena itu upaya anti-korupsi kita harus berusaha untuk tanggap terhadap gender. Inilah mengapa kami di UNODC semakin memprioritaskan pekerjaan untuk mengeksplorasi dimensi gender dari korupsi dan bertekad untuk memanfaatkan elemen gender dengan mendorong dan mengupayakan perjuangan yang lebih inklusif melawan korupsi.”

 

Delia Ferreira Rubio - Transparency International

Ketua Transparency International

Kosi Antwiwaa Yankey

„Korupsi memengaruhi wanita secara berbeda dibandingkan laki-laki. Sextortion – ketika seks dijadikan mata uang suang – merupakan salah satu bentuk korupsi yang paling sunyi dan sangat membutuhkan peraturan, penegakkan hukum, dan mekanisme pelaporan yang sensitif gender.“

 

Dalam beberapa bulan terakhir, Alliance for Integrity telah menyelenggarakan berbagai seminar online dan format web yang membahas masalah-masalah relevan yang berfokus pada gender dan korupsi. Ringkasan dari hal-hal terpenting dapat diunduh sebagai file PDF.

Alliance for Integrity menerapkan kata-katanya. Temukan di sini kegiatan khusus kami terkait gender yang mempromosikan kewirausahaan perempuan dan mendukung pelaku usaha perempuan di seluruh dunia dalam meningkatkan kepatuhan mereka.

Dampak Korupsi terhadap Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

  • Format: Kontes
  • Wilayah: Secara Global (negara-negara G20)
  • Deskripsi: Pada tahun 2018, Alliance for Integrity meluncurkan kontes menulis yang ditargetkan untuk lulusan pascasarjana bagi negara-negara dimana Alliance for Integrity aktif dan juga anggota dari G20. Kompetisi tersebut bertujuan untuk memahami apa dan sejauh mana korupsi menjadi penghambat emansipasi ekonomi perempuan. Dalam kurun waktu lima bulan peserta mengelaborasi dan menyampaikan gagasan mereka. Hadiah utamanya adalah perjalanan ke Buenos Aires (Argentina) untuk mempresentasikan esai di KTT B20. Clara Luisa Machado Parisca dari Meksiko memenangkan kompetisi tersebut. Esai Clara membahas refleksi kritis tentang penguatan peran dan integritas perempuan. Esainya kemudian juga diterbitkan sebagai Buletin Kepatuhan Alliance for Integrity.
  • Dampak: Selama kompetisi, mahasiswa mendapatkan kesadaran antara hubungan gender dan bisnis berintegritas. Dampak dari hubungan ini juga diberitahukan secara luas melalui presentasi di KTT W20.
  • Informasi lebih lanjut:
    Compliance Bulletin 13

Etika sebagai nilai tambah dalam negosiasi bagi pengusaha perempuan

  • Format: Lokakarya
  • Negara: Kolombia dan Meksiko
  • Deskripsi: Lokakarya yang dikembangkan oleh Kelompok Kerja Gender dan Integritas dari Alliance for Integrity di Kolombia dan Meksiko, diselenggarakan sebagai tanggapan atas adanya permintaan pengusaha perempuan dari Kolombia dan Meksiko yang mana setelah berpartisipasi dalam tukar pikiran pada kegiatan "Kopi Integritas", menunjukkan perlunya memperkuat keterampilan negosiasi mereka dan menekankan bahwa etika dalam bisnis merupakan nilai tambah. Lokakarya ini mencakup konsep dasar gender, kesetaraan, etika, negosiasi, pelecehan dan sextortion (penyalahgunaan kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan seksual) dan topik-topik lainnya yang relevan seperti kepemimpinan perempuan di perusahaan, bias gender dalam alam bawah sadar, maskulinitas baru dan juga penyampaian langkah demi langkah model negosiasi etis serta latihan negosiasi berdasarkan kasus-kasus praktis.
  • Dampak: Peserta dari lokakarya ini adalah para pengusaha yang sudah pernah mengikuti kegiatan sebelumnya, seperti kegiatan “Kopi Integritas”. Dalam ruang tersebut, mereka menyatakan perlunya memperkuat keterampilan negosiasi mereka di mana etika dapat digunakan sebagai nilai tambah. Di akhir lokakarya, para peserta berbagi bahwa mereka memperoleh sarana yang lebih baik untuk memastikan bahwa etika dan integritas menjadi pembeda dalam bisnis mereka.
  • Informasi lebih lanjut: afin-mexico@giz.de

Integri-Tea

  • Format: Platform Pertukaran
  • Negara: India
  • Deskripsi: Melalui Integri-tea, Alliance for Integrity mengembangkan format yang secara khusus ditujukan untuk pelaku usaha wanita dan pengusaha wanita di India. Acara ini menyediakan suasana informal dan terlindungi untuk secara terbuka membahas tantangan terkait korupsi dan kemungkinan solusi.
  • Dampak: Peserta berbagi pengalaman, belajar dari satu sama lain, dan mengembangkan pemahaman mendalam tentang alat dan praktik baik yang tersedia untuk mencegah korupsi dalam bisnis mereka. Untuk mengatasi titik-titik lemah yang teridentifikasi, sesi pembelajaran sesama rekan dua bulanan sedang dipersiapkan, serta pelatihan tentang soft skill tertentu dan topik yang relevan dengan kelompok sasaran. Setiap sesi dihadiri oleh rata-rata 25 pengusaha wanita.
  • Informasi lebih lanjut:
    Launch Event of the first Integri-Tea in India
    Integri-Tea Series in the Northeast of India

Integrity Coffee

Pelatihan Pencegahan Korupsi Bagi Perempuan Pelaku Usaha

  • Format: Pelatihan
  • Negara: Meksiko
  • Deskripsi: Alliance for Integrity melaksanakan dua pelatihan integritas bisnis (DEPE) di Mexico City (Meksiko) yang ditujukan khusus untuk pengusaha perempuan. Sesi ini diselenggarakan bersama dengan mitra lokal untuk mempromosikan kewirausahaan perempuan. Dalam kedua edisi, pelatih DEPE menyiapkan kasus langsung, menjelaskan bagaimana korupsi memengaruhi perempuan, dan juga berbagi praktik terbaik.
  • Dampak: Pengusaha wanita diberikan pengetahuan yang diperlukan untuk menerapkan langkah-langkah kepatuhan yang efektif di perusahaan mereka yang akan berkontribusi pada daya saing mereka. Setiap sesi dihadiri rata-rata 25 pengusaha perempuan.
  • Informasi lebih lanjut:
    ToT and DEPE for women in Mexico

Pertukaran antarwilayah antara perempuan pelaku usaha dan ahli kepatuhan

  • Format: Platform pertukaran online
  • Negara: Argentina dan Indonesia
  • Deskripsi: Alliance for Integrity memulai pertukaran rutin antara pakar kepatuhan dari Argentina dan pengusaha wanita dari Indonesia. Pada sesi pertama, para peserta mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi pengusaha perempuan di Indonesia terkait upaya anti korupsi dan kepatuhan. Dalam pertemuan-pertemuan berikutnya, para pengusaha wanita berbagi mengenai upaya-upaya yang telah mereka lakukan dan tangtangannya. Para ahli dari Argentina meresponse tantangan ini dan mengusulkan solusi-solusi yang sesuai untuk mendukung anggota kelompok kerja wanita tersebut dalam menjalankan bisnis sehari-hari mereka. Pertemuan ini biasanya dilakukan setiap tiga bulan sekali.
  • Dampak: Sebagai hasil dari pertukaran antar rekan, perempuan pengusaha Indonesia lebih siap dan memiliki alat yang lebih baik untuk mencegah dan menangani korupsi. Para pakar Argentina mendapatkan perspektif baru tentang topik tersebut dengan lebih memperhatikan minat dan kebutuhan pengusaha perempuan dari daerah lain.
  • Informasi lebih lanjut:
    Online Exchange between female entrepreneurs from Indonesia and Argentina

Seri Integritas Wanita (WISe)

Women in Integrity (WIN)

  • Format: Kelompok Kerja
  • Negara: Indonesia
  • Deskripsi: Kelompok Kerja “Women in Integrity” merupakan wadah yang aman bagi pengusaha dan profesional perempuan untuk berdiskusi mengenai tantangan berbisnis yang terkait dengan korupsi dalam kehidupan sehari-hari mereka. Kelompok kerja ini juga bekerja dalam mempromosikan integritas dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya anti penyuapan dalam berbisnis kepada asosiasi bisnis wanita. Anggota kelompok kerja ini merupakan perwakilan dari asosiasi pengusaha perempuan di Jawa Barat. Pada tahun lalu kelompok kerja ini diintegrasikan ke dalam Komite Advokasi Nasional (KAN) Jawa Barat, Indonesia. Pertemuan Win diadakan secara regular setiap tiga bulan sekali.
  • Dampak: Para peserta secara aktif berkontribusi pada kerja komite dengan berbagi wawasan yang berarti dari perspektif UKM milik perempuan, pengalaman dan praktik terbaik mereka dalam upaya anti korupsi dan kepatuhan. Selain itu, Women in Integrity juga berperan penting sebagai penggerak di daerah, yang bertujuan untuk mendorong KAN agar aktif. Anggota WIn juga bekerja dalam mempromosikan integritas bisnis ke asosiasi bisnis mereka.
  • Informasi lebih lanjut:
    Perempuan dalam integritas ketahanan pelaku usaha perempuan pada masa krisis
    Women in Integrity: Perempuan sebagai Aktor Penting dalam Pemberantasan Korupsi

DATA PROTECTION SETTINGS

This website uses external media, such as videos, and a self-hosted analytics tool that can be used to collect data about your behaviour. Cookies are also set in the process. You can adjust or revoke your consent to the use of cookies & extensions at any time.

An explanation of how our privacy settings work and an overview of the analytics/marketing tools and external media used can be found in our privacy policy.