Perwakilan perusahaan berikut telah mendapatkan pelatihan dan kini merupakan pelatih di India dan Indonesia.
Dinesh Agrawal memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam bidang energi, terutama di bidang lingkungan, R&D, CSR, keunggulan bisnis dan keberlanjutan perusahaan. Beliau mempelopori perumusan standar tentang "Akuntabilitas Sosial di Tempat Kerja" dan "Pedoman Tata Kelola yang Baik" untuk Biro Standar India. Selain itu, Beliau bersama-sama menciptakan "Pedoman Sukarela Nasional tentang Tanggung Jawab Ekonomi, Sosial dan Lingkungan Bisnis" bagi Institut Urusan Korporasi India di bawah pengawasan Kementerian Urusan Korporasi. Karena pengalamannya yang mendalam, Beliau juga merupakan Penilai Senior untuk Anugerah Keberlanjutan CII-CESD.
Bhavna Arora adalah pengacara perusahaan dengan pengalaman lebih dari 15 tahun dalam inspeksi, pengujian, studi klinis / farmasi, telekomunikasi, hukum SDM / ketenagakerjaan dan kepatuhan. Kompetensi intinya meliputi manajemen kontrak, proses manajemen dan konsultasi, hukum perburuhan dan kepatuhan hukum.
Mokshagundam Bhaskar memiliki gelar master di bidang Perdagangan, selain itu juga diploma Administrasi Bisnis. Selama 40 tahun terakhir Beliau telah memegang berbagai posisi di sektor manufaktur dan jasa di mana Beliau bertanggung jawab atas semua layanan administrasi. Hampir selama setengah dari karirnya Beliau menduduki posisi dewan di perusahaan MNC Jerman di mana tanggung jawabnya termasuk terkait kepatuhan, tanggung jawab sosial perusahaan dan akuntansi.
Setelah pensiun, Beliau mendirikan "Lembaga Pengembangan Keterampilan LLP Infimind“ di Bangalore, yang fokus utamanya adalah pelatihan kejuruan, pelatihan perusahaan, dan layanan konsultasi perusahaan.
Rajkumar Bidawatka adalah veteran Angkatan Udara dan memiliki pengalaman sekitar 35 tahun, pertama sebagai pilot dan kemudian sebagai sekretaris perusahaan dan pejabat kepatuhan. Setelah karirnya di Angkatan Udara India, Beliau bekerja di sektor keuangan, manufaktur, konstruksi, TI, dan media. Di Sony Pictures Networks, Rajkumar mengelola beberapa bagian, termasuk kepatuhan, hukum, dan tanggung jawab sosial perusahaan.
Rajesh Chitre telah bekerja di bidang kepatuhan, manajemen, dan tata kelola selama lebih dari 20 tahun. Beliau memiliki spesialisasi dalam kepatuhan farmasi, kesadaran kepatuhan dan pelatihan, manajemen pihak ketiga, menetapkan standar tertulis dan investigasi. Secara akademis, Dr. Chitre memiliki gelar master dalam Ilmu Manajemen dan doktor di bidang Tata Kelola Perusahaan. Selain itu, Beliau adalah Ketua Kelompok Penasihat India dan anggota Kelompok Kerja ‘Etika & Tata Kelola Organisasi Produsen Farmasi India (OPPI)’.
Ipshita Rawat adalah spesialis dalam keberlanjutan sosial. Sebagai lulusan Institut Ilmu Sosial Tata, ia terlibat dalam inisiatif yang berhubungan dengan manajemen rantai pasokan berkelanjutan, kepatuhan kode etik pemasok, penilaian materialitas, penilaian siklus kehidupan sosial dan tanggung jawab sosial perusahaan. Sebelumnya, Beliau pernah bekerja sebagai konsultan manajemen bencana untuk Otoritas Manajemen Bencana Nasional, sebuah agensi dari Pemerintah India, dan Mahindra Sanyo Special Steel Pvt. Ltd.
Miranda Andamsari adalah pejabat kepatuhan untuk dua perusahaan Grup Merck, yaitu PT Merck Tbk. di Indonesia dan Merck Sdn. Bhd. Di Malaysia. Sebelumnya, Beliau telah bekerja sebagai penasihat hukum internal untuk berbagai perusahaan di Indonesia, termasuk Kamar Dagang dan Industri Indonesia-Jerman (EKONID). Dari perspektif akademis, Miranda memegang gelar sarjana Hukum dari Universitas Katolik Parahyangan dengan fokus pada bisnis dan hukum perusahaan dan gelar master dari Universitas Indonesia untuk Notaris Magistrate.
Ranny Fathia memiliki gelar sarjana Akuntansi. Beliau bergabung dengan Departemen Kepatuhan di Siemens Indonesia pada 2012 sebagai Compliance Associate. Sebelumnya Beliau bekerja selama lima tahun di Departemen Administrasi Bisnis dan Logistik pada perusahaan yang sama.
Stevany Eleonor Joseph adalah Pengacara dan Petugas Kepatuhan di PT. Anugerah Pharmindo Lestari-Zuellig Pharma. Sebelumnya Stevanny bekerja sebagai Legal & Kepatuhan di PT Otsuka Indonesia. Sebelum itu Beliau juga bekerja sebagai associate di Frans Winarta & Partners di Jakarta. Stevany meraih gelar sarjana Hukum dari Universitas Kristen Indonesia dengan fokus pada Hukum Internasional dan gelar magister Hukum dari universitas yang sama.
Nunki Juniarti adalah Direktur Pelaksana PT Aria Prima Communiline, sebuah perusahaan terkait hubungan masyarakat dan pemasaran dengan klien di semua sektor usaha. Beliau memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam mengerjakan program dan proyek advokasi di bidang pengembangan sosial dan kewirausahaan. Selain itu, Nunki secara aktif terlibat dalam asosiasi bisnis di tingkat nasional dan internasional. Nunki meraih gelar dalam Pemasaran dan gelar lanjutan dalam Pemasaran & Komunikasi dari City School of Commerce di Singapura.
Dalam fungsinya saat ini sebagai Sekretaris Eksekutif Yayasan Bhumiksara, Royani Lim bertanggung jawab atas koordinasi lokakarya mengenai etika kepemimpinan. Selain itu, Beliau adalah penyuluh anti korupsi bersertifikat yang diadakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi di Indonesia. Pada 2018 ia ditugaskan sebagai anggota komite untuk merumuskan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia untuk Ahli Pembangunan Integritas di Indonesia. Selain itu, Beliau juga seorang dosen di Universitas Katolik Atma Jaya, Indonesia.
Mita Listya adalah petugas proyek untuk bisnis dan hak asasi manusia, etika bisnis dan tata kelola di Jaringan Global Compact Indonesia (IGCN). Tanggung jawabnya termasuk memberikan pelatihan untuk perusahaan sektor swasta, mempromosikan dialog multi-pemangku kepentingan dan program peningkatan kesadaran lain yang terkait dengan bisnis berintegritas. Sebelumnya, Beliau bekerja di Kamar Dagang Amerika sebagai Program Asisten untuk Direktur Eksekutif.
Devi Lovina Maren bekerja sebagai Manajer Keuangan di Global Compact Network Indonesia. Tanggung jawabnya meliputi laporan keuangan, manajemen sumber daya manusia, dan semua tugas yang terkait dengan Kampanye Keuangan Berkelanjutan. Devi memiliki lebih dari sepuluh tahun pengalaman di sektor keuangan dan telah bekerja dengan beragam organisasi dan perusahaan multinasional seperti AHK Indonesia, Robert Bosch GmbH Indonesia dan Gold Coin Indonesia.
Yanto Sidik Pratiknyo saat ini bekerja sebagai pelatih kewirausahaan di Indonesia Business Links (IBL). Beliau menyelesaikan gelar sarjana Teknik Elektronika di Universitas Gajah Mada UGM di Yogyakarta. Selain itu, ia memegang diploma Manajemen Koperasi dari Pusat Pelatihan Internasional ILO (ITC / ILO) di Turin, Italia dan memiliki gelar master dalam Kewirausahaan dari Ohio State University di Columbus, AS. Penelitiannya telah dipublikasikan di konferensi nasional dan internasional dan dalam jurnal ilmiah.
Deladwita Suyoso menjabat sebagai manajer program di Global Compact Network Indonesia. Sejak 2017, beliau telah mengembangkan program untuk memajukan pemberdayaan perempuan, UKM, dan penyandang disabilitas. Beliau juga memiliki pengalaman sebagai pembicara di acara-acara nasional dan internasional. Dela meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia dan dua gelar Master Manajemen dan Administrasi Bisnis dari Universitas Indonesia dan I.A.E. Grenoble.