First session of Alliance for Integrity's and Transparency International's joint Advisory Group

Di Brasil, kerjasama antara Alliance for Integrity dan Transparency International ditandai dengan dibentuknya suatu Struktur Tata Kelola bersama.

Duta Besar Jerman untuk Brasil, Dirk Brengelmann, membuka acara yang diselenggarakan di Kedutaan Besar Jerman. Dalam sambutannya, Duta Besar Brengelmann menekankan pentingnya rasa saling percaya antara berbagai pemangku kepentingan demi meningkatkan integritas.

Kelompok Penasihat yang baru terbentuk terdiri dari peserta tingkat tinggi yang berasal dari sektor dan lembaga sebagai berikut:

• Sektor swasta: Allianz Seguros S.A., Banco do Brasil S.A., LATAM Airlines Group, Mercedes-Benz, Siemens Brasil
• Sektor publik: Conselho Administrativo de Defesa Econômica (CADE; Lembaga Administratif Ketahanan Ekonomi), Ministerio da Transparência, Fiscalização, e Controle (Kementerian Transparansi, Pengawasan, dan Pengendalian)
• Masyarakat Sipil: Global Compact Network Brasil, Instituto Ethos

Tugas utama Kelompok Penasihat adalah memberi arahan bagi kegiatan Alliance for Integrity dan Transparency International di Brasil. Dalam pertemuan pertamanya, Reynaldo Goto, Kepala Pejabat Kepatuhan Siemens Brasil, terpilih sebagia Ketua Kelompok Penasihat. Posisi Wakil Ketua dijabat oleh André de Oliveira, Kepala United Nations Global Compact Network Brasil. Pimpinan akan menjadi wakil Kelompok Penasihat Brasil dalam Tim Pengarah Internasional Alliance for Integrity.

Kelompok Penasihat yang baru ini juga telah membentuk dua kelompok kerja dengan fokus kegiatan masing-masing sebagai berikut:

• Agenda Integritas Pelaku Usaha di Tingkat Nasional – diketuai oleh Transparency International
• Memperkuat Integritas Usaha Kecil dan Menengah – diketuai oleh Alliance for Integrity

Kedua kelompok kerja ini terbuka bagi perusahaan dan lembaga lain yang ingin bergabung, dan keduanya akan menghasilkan produk yang konkret yang menggambarkan berbagai pemangku kepentingan yang membentuknya. Segala upaya yang dilakukan diarahkan pada satu tujuan utama: mendorong perusahaan agar dapat memperkuat upaya antikorupsi mereka, dan dengan demikian meningkatkan integritas dalam sistem perekonomian secara keseluruhan.