13.04.2017
Brasilia, Brasil
Dalam rangka Kepresidenan Jerman dalam G20, Kedutaan Besar Jerman di Brasil serta Alliance for Integrity bersama-sama menyelenggarakan sebuah bisnis brunch terkait tantangan-tantangan serta peluang-peluang dalam implementasi tindakan-tindakan integritas bisnis. Sebuah audiens yang eklusif yang terdiri dari 50 perwakilan tingkat atas dari sektor publik dan swasta, termasuk Menteri Transparansi, Torquato Jardim, termasuk para ahli dari masyarakat sipil bertemu dengan delegasi dari Kelompok Kerja Anti-Korupsi G20 untuk bertukar pengalaman terkait praktik-praktik baik dalam rangka memperkuat integritas bisnis di lapangan.
Kata sambutan disampaikan oleh Duta Besar Jerman untuk Brasil Dr. Georg Witschel, yang menekankan pada pentingnya integritas dan anti-korupsi bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan masyarakat secara berkelanjutan. Sang Duta Besar menyoroti pentingnya kerjasama antar berbagai organisasi serta negara untuk bisa secara sukses mencegah dan memberantas korupsi. Sebagai contoh aksi kolektif serta upaya-upaya bersama yang baik Duta Besar Witschel menyebut Alliance for Integrity karena melakukan identifikasi, menyesuaikan dan menyebarluaskan solusi-solusi dan alat untuk memperkuat integritas bisnis.
Berikut, Noor Naqschbandi, Direktur Alliance for Integrity, menjadi moderator diskuksi terkait tantangan-tantangan dalam melaksanakan tindakan-tindakan anti-korupsi yang efektif di UKM, bagaimana mengelola pencegahan korupsi di rantai pasokan serta bagaimana mempromosikan integritas diantara pesaing. Dua perusahaan membagi pengalaman mereka dalam mengimplementasikan tindakan-tindakan integritas dan kepatuhan.
Luiz Rubião, Direktur Radix, sebuah UKM yang meraih penghargaan Pró-Ética mengutarakan tantangan-tantangan para UKM dalam upaya implementasi tindakan-tindakan integritas serta menyampaikan berbagai solusi bagi perusahaan untuk dapat mengembangkan secara sukses sistem manajemen kepatuhan sendiri.
Roberta Codignoto, Pejabat Kepatuhan Staples Brasil dan Argentina, serta pelatih program DEPE Alliance for Integrity, mengulas terkait persepsi beliau menjadi pelatih DEPE dan bagaimana program pelatihan ini dapat mendukung UKM dalam implementasi tindakan-tindakan kepatuhan.
Para peserta terlibat diskusi terkait berbagai tantangan umum sektor publik jika berurusan dengan sektor swasta dan bagaimana solusi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. Pertanyaan lain yang muncul adalah bagaimana perusahaan dapat mengembangkan budaya kepatuhan di dalam maupun di luar organisasi mereka. Lebih lanjut kelompok mendiskusikan tindakan-tindakan internal dan eksternal serta sepakat bahwa menciptakan level playing field sangat penting bagi para organisasi untuk menghadapi tantangan-tantangan integritas yang mana dapat difasilitasi oleh aksi kolektif.
Dalam kata penutupan, Noor Naqschbandi mengarisbawahi pentingnya komunikasi – apakah di dalam organisasi atau dalam interaksi dengan para pemasok atau pesaing.